Senin, Mei 05, 2008

Karang di Pulau Panjang Terancam Rusak



CUACA yang cukup panas, tidak menyurutkan para pelancong dari berbagai daerah untuk mengunjungi keindahan pasir putih nan elok di obyek wisata Pulau Panjang, Minggu (4/5). Pulau ini terletak hanya 15 menit dari Pantai Kartini dan Pantai Bandengan. Dengan membayar Rp 10.000 menaiki perahu Sapta Pesona atau Wisata Bahari para pengunjung bisa puas dengan mandi laut di Pulau Panjang.
Pulau Panjang sendiri hanyalah sebuah pulau kecil dengan luas sekitar 7 hektare, didalamnya hanya dipenuhi oleh pohon-pohon liar. Namun, beberapa waktu terakhir ini, keindahan pulau ini mulai terusik dengan tangan-tangan jahil yang tidak bertanggungjawab. Karang-karang yang indah dengan balutan air laut nan bersih terancam tinggal kenangan.
Di saat malam tiba, nelayan-nelayan dari luar perairan Jepara menjarah dan merusak karang-karang di Pulau Panjang. Padahal pengambilan karang-karang ini jelas-jelas dilarang dan tidak diperkenankan, karena bisa merusak biota laut dan keindahan alamnya. Karang-karang ini diambil dari nelayan daerah Demak, jika ada perahu nelayan yang mendekat, kelompok penjarah ini tidak segan-segan untuk mengancam. Seperti kejadian beberapa waktu lalu, saat seorang nelayan Jepara, Suprat (47) melaporkan kejadian pencongkelan karang kepada Polair yang sedang piket. Tidak membutuhkan waktu lama, petugas polisi langsung menyisir daerah Pulau Panjang. Namun usaha polisi sia-sia, para penjarah ini sudah keburu kabur meninggalkan Pulau Panjang dan belum sempat mengambil karang.
Menurut Suprat, saat dirinya sedang memancing pada malam hari, ada segerombolan orang dari daerah luar Jepara mengambil karang menggunakan linggis. Kejadian itu langsung dilaporkan oleh polisi. "Biasanya para pelaku bekerja berkelompok mengambil karang malam hari, menunggu kelengahan petugas. Kalau nelayan daerah sini tahu, para pencuri karang ini menghardik kami," ungkap Suprat nelayan dari Demaan, Kecamatan Jepara.
Kerusakan karang di obyek wisata ini banyak dikeluhkan oleh para wisatawan yang mampir ke Pulau Panjang. Mereka tidak mengira jika karang-karangnya mulai rusak oleh tangan manusia.
"Sebenarnya kasihan, karang yang indah ini harus rusak oleh tangan manusia. Seharusnya Pemkab Jepara melindunginya dari tindakan tidak bertanggungjawab," tegas Sutrisno (43) pengunjung dari Demak yang kebetulan usai melihat pemandangan dari Pulau Panjang bersama dengan keluarganya.
Beberapa waktu lalu Kapolres Jepara AKBP Edy Suryanto melalui Kasat Polair IPTU Ngadiyo mengatakan, pihaknya tidak segan-segan menindak tegas para pelaku pengrusakan karang bahkan patroli pun terus dilakukan jajarannya. Tidak hanya ppelaku pengrusakan karang di Pulau Panjang, tetapi segala hal yang menyangkut biota laut akan tetap mendapat tidakan tegas.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, jika mengetahui kejadian perusakan biota laut, mohon untuk tidak segan melaporkan kepada kami," tegas Ngadiyo.
Selain karang yang rusak, Pulau Panjang juga terkesan kotor. Banyak sampah berceceran dan berserakan dimana-mana. Minimnya fasilitas tempat sampah juga menjadikan para pengunjung membuang seenaknya.
"Sampah-sampah itu buangan dari laut. Setelah dibersihkan pasti kembali lagi ke pulau ini. Namun pihak kami tetap melakukan kebersihan di area ini," ucap Arifin petugas karcis di Pulau Panjang. (Budi Cahyono)


kepsen foto:

PAPAN IMBAUAN: Sebuah papan imbauan untuk tidak merusak karang sudah terpampang di obyek wisata Pulau Panjang. Namun tangan-tangan jahil tidak mengindahkannya dan tetap merusaknya. SM/Budi Cahyono

Sumber info: Suara Merdeka, Selasa, 6 Mei 2008

Tidak ada komentar: